Selasa, 05 Februari 2019

Hafiz/Gloria Masuk SK Prioritas, Mesti Buktikan Dan Jangan Banyak Gaya




Jakarta - Usai era Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, tongkat estafet ganda campuran kini di tangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Ada tanggung jawab besar untuk mereka. Pensiunnya Liliyana Natsir membuat posisi Tontowi kembali ke nol di bulutangkis. Pemilik medali emas Olimpiade 2016 itu kini dipasangkan dengan Winny Oktavina Kandow, seorang pemain muda.

Secara otomatis, dua pasangan di bawah Tontowi/Liliyana sebelumnya terdongkrak peringkatnya. Mereka adalah Hafiz/Gloria, yang jarak peringkatnya tak jauh dari sang senior, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Tontowi sadar butuh proses untuk menemukan level terbaik bersama Winny. Dia pun meminta para pasangan lain untuk cepat naik agar bisa menggantikan posisinya sebagai andalan di ganda campuran.
 
Masukan buat Hafiz/Gloria harus coba terus, jangan gampang menyerah. Ya maksudnya hasil kemarin (Indonesia Masters) mereka kalah dari teman sendiri, teman satu latihan ya wajar. Tapi maksudnya jangan gampang down, karena mereka kan sekarang sudah jadi prioritas, punya tanggung jawab, jadi enggak boleh latihan dan tanding ele-elean (santai), kata Tontowi di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
 
Mereka sekarang prioritas, jadi harus tunjukkan bahwa mereka mampu. Jangan jadi prioritas tapi justru jadi besar kepala, bukan itu. Jadi prioritas itu harus tanggung jawab, harus latihan keras, bukan jadi gaya-gayaan. Mereka harus membuktikan, mana buktinya? Kalau dia sudah juara olimpiade, juara dunia baru boleh, ini gue, tegas Tontowi.

"Kalau sekedar prioritas saja belum bisa membuktikan, (ya) nggak boleh gaya-gayaan."

Dijelaskan Tontowi, Hafiz/Gloria masuk dalam SK Prioritas pelatnas karena memang tak ada stok pemain lagi. Berbeda ketika dirinya dan Liliyana mendapat SK tersebut karena dituntut bersaing jika tak ingin tergerus.
 
Ya makanya untuk Hafiz/Gloria, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juga sama dua-duanya itu, semangat. Jangan mentang-mentang prioritas, lalu gaya-gayaan, ele-elean, latihan sendiri, jangan gitu, ujarnya. Mereka harusnya bisa membuktikan bahwa jadi prioritas harus bisa. Malu lah kalau nggak gitu. Saya saja yang bukan prioritas mau menunjukkan, apalagi mereka sudah dipilih PBSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar